Responsive Banner design
Home » » Belajar Meng-Qurban-Kan Perasaan

Belajar Meng-Qurban-Kan Perasaan


Konon katanya wanita itu di karuniakan oleh Allah 1 akal dan 9 perasaan. Berbeda dengan dengan laki-laki yang di karuniai 9 akal dan 1 perasaan. Itu katanya orang, saya sendiri tdk percaya, yang jelas bahwa adanya pernyataan diatas sebenarnya menunjukkan bahwa wanita jika melakukan tindakan atas suatu peristiwa khususnya yang berkaitan dgn kisah cintanya cenderung lebih sering mengunakan perasaannya dibanding akalnya, itulah kenapa mereka lebih cepat menangis untuk konteks ini. Berbeda dgn laki-laki yang lebih banyak mengunakan akalnya di banding perasaannya.

Salah pelajaran yang bisa orang ambil dari Idul qurban adalah bagaimana kita belajar untuk mengorbankan sesuatu yang kita cintainya dan bagaimana mengikhlaskan itu semua. Pelajaran dari kisah nabi Ibrahim yang ikhlas men-qurban-kan anaknya untuk disembelih, ternyata membuat Allah tidak diam, Allah pun mengantikan anaknya dengan domba. Mungkin jika nabi Ibrahim tidak ikhlas, mungkin saat itu pula Allah tidak mengganti anaknya untuk di qurbankan. Artinya dalam setiap peng-qurbanan seseorang yang ikhlas pasti Allah akan mengantikannya dengan yang lebih baik.

Bagaimana dengan wanita?. Wanita yang sudah menikah, belajar meng-'qurban'-kan perasaanya dalam konteks ini, membiarkan dirinya untuk membagi perhatian suaminya dgn wanita lainnya (poligami). Bagi wanita yang belum menikah, bagaimana mereka meng-'qurban'-kan perasaannya jika harapannya tidak terwujud dengan seseorang yang dia cintai, bukankah Allah yang lebih tau dari kita.

Mengambil momentum Idul Qurban, mungkin wanita dengan 9 perasaannya perlu untuk belajar meng-'qurban'-kan perasaannya sebagian untuk mengurangi sensitifitas dan menutup sebisa mungkin munculnya kelemahan dirinya serta menutup pula peluang bagi dirinya sendiri untuk melakukan kesalahan dalam menuliskan sejarah kisahnya.

Karnanya benarlah firman Tuhanku,

"Boleh jadi kamu tidak mencintai sesuatu, padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu mencintai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui" (al baqarah 216)

Terakhir, mohon maaf bagimu yang membaca tulisan ini, dan selamat hari Idul Adha 1434 Hijriyah.
Allahuakbar walillahilham....


Imaduddin Al Faruq

Arsitek Politik

0 comments:

Post a Comment